Friday, 27 December 2013

Field Trip Kali Ini: Ke Cantigi Kami Pergi

12 Desember 2013 lalu, saatnya field trip di semester 1 ini. Anak-anak P1 Damascus terjadwal berangkat dengan bus terakhir, tak bisa bersama pula dalam satu bus. Tak nyaman rasanya, tapi kita bawa ayik sajalah. Anak-anak pun tak banyak berkeluh kesah, malah asyik asyik nyanyi-nyanyi lagu Wali yang diputar di video viewer yang terpasang di bus. Pada hafal lho... takjub, saya. Lagu Alifbatatsajimha dinyanyikan berkali-kali oleh mereka. :)
Sampai di lokasi, mulai menyebar ke beberapa saung yang tersedia. Setelah beristirahat sebentar, aktivitas dimulai dengan game di lingkaran besar yang dipandu oleh seorang fasilitator. Dalam beberapa kesempatan, anak-anak P1 Damascus didapuk sebagai yang paling oke (baca: paling heboh). Wajah-wajah ceria mereka...obat awet muda paling mujarab deh ;)
Seru-seruan di Warming Up game.
Tak lama kita di lingkaran permainan itu, kami lalu menyebar di berbagai wahana Cantigi Camp itu. Group yang kubuntuti (ya, saya cuma membuntu saja, karena pemandu alias instruktur sudah tersedia, baik dari Cantigi maupun rekanan kami dari tim Event Organizer yang membantu mengurus ini-itu terkait kegiatan field trip ini.) Jadi, memang bisa bisa saja sih guru tidak ikut mendampingi anak-anak, tapi saya dan Ms. Irma sudah sepakat untuk mendampingi anak-anak, menyemangati mereka, mengambil foto-foto dan memberi laporan pandangan mata kepada para ayah dan bunda melalui group WhatsApp kami. Aktivitas begitu dinamis, sehingga acara foto-foto dan kirim-kirim foto tidak bisa berlangsung dengan sama cepatnya. Hmm... update foto bisa menyusul kemudian, melalui blog ini, begitu pikiran saya saat itu.
Mana belutnya? Ini apa bukan ya...? Ternyata tali rapia :p
Wahana pertama kita, kolam lumpur untuk menangkap belut. Wah... seru, sebetulnya. Saya sendiri sudah siap untuk nyemplung dan ikut mencari belut. Tapi mengingat kacamata Rafi dan Akbar yang dititip dan saya gantug di leher, plus kesempatan untuk memotret aktivitas mereka, maka niat nyemplung ke kolam lumpur itu akhirnya saya urungkan. Saya pun akhirnya mengambil beberapa foto mereka. Ikhwan dapat 2 ekor belut!!! Jagoan juga tuh anak ;) Sementara ada anak yang mungkin tak tahan bau atau 'rasa' lumpur di bawah kakinya, eh begitu masuk kok dia muntah sedikit ya di tepi kolam. Ahaha... Ya udah, naik saja, nak. Segera cuci kaki dan siap-siap ke kolam ikan di sebelah.
Ikan dari kolam, ikan di punggung teman. Seru-seruan saja... \(^ 0 ^)/
Ya. Selanjutnya adalah kolam ikan. Setelah digunakan oleh beberapa grup sebelum kami, kolam itu pun tak lagi berair jernih. Ikan tak lagi mudah terlihat. Tapi karena sudah mabuk, ikan-ikan itu nggak terlalu sulit juga ditangkap. Beberapa anak P1 Damascus pameran ikan hasil tangkapan mereka. Sayang, ikan-ikan itu kemudian dilempar kembali ke kolam setelah dihitung.
Berlanjut ke wahana lain, anak-anak masih seru-seruan selalu. Ada maze besar dan kecil, jembatan goyang kering dan basah, terowongan ban, titian angka, rakit tarik, dan sebagainya. Silakan nikmati keriaan mereka di rangkaian gambar ini.
Mengingat aktivitas saya mendampingi group laki-laki, maka maaf maaf, tidak banyak foto anak-anak perempuan yang bisa disertakan di sini. Beberapa sudah di-share via WhatsApp oleh Ms. Irma juga kan yaa...
Jelang siang, saya dan beberapa teman yang mengikuti diklat Kur.2013 kembali dipanggil untuk mengikuti diklat tahap ke-2, dan harus check in di hotel BMI Lembang, hari itu juga!!! Luar biasa deh kinerja diknas kita ini ya. Maka, mengingat ini adalah tugas negara (cieeeh...), maka berangkatlah kami sebelum rangkaian kegiatan Field Trip tuntas.

Tapi sebelum pergi, Ms. Irma ngotot meminta saya tinggal dulu, untuk bertemu dengannya sebelum saya pulang (tepatnya, pergi). Ternyata, Ms. Irma bersama segenap orang tua siswa P1 Damascus, termasuk anak-anaknya, sudah menyiapkan birthday surprise untuk saya. Terharunya... nggak nyangka. Bikin senang aja. Alhamdulillah. Sebentuk fruit cake besar yang sungguh sangat menggoda, dikeluarkan Ms. Irma dengan pesan dari para bunda. Terima kasih banyak yaa... Jangan tanya umur ya, coz I'm feeling 22... (nyanyi bareng Taylor Swift ;))
Sebelum pulang, menyempatkan diri untuk berfoto bersama anak-anak yang kuyup, tapi tetap happy, mereka. Duuh, berfoto begini, kayak mau ke mana saja ya.


Thursday, 28 November 2013

Class Performance

Sepanjang pekan dalam sesi assembly pagi, sudah terjadwal masing-masing penanggung jawab untuk sesi sepanjang 15 menit itu. Mestinya sih kurang dari itu, tapi pada praktiknya seringkali justru melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan dan mengambil sedikit waktu dari period pertama pembelajaran pada hari tersebut. Seringkali memang tak terhindarkan.
Jika hari Senin adalah waktunya MnS atau InS Dept yang mengisi sesi assembly, maka Selasa adalah waktu bagi dept. AQIS atau PD untuk memandu kegiatan pagi.
Hari Rabu adalah jadwal untuk Class Performance, sedangkan Kamis dan Jumat, kembali AQIS yang bertanggung jawab dengan sesi shalat Duha di mushala. Tentu saja seluruh guru ikut menjadi pendukung di berbagai aktivitas sekolah.
Nah, Rabu ini (27 November 2013) adalah saatnya Class Performance, dan anak-anak P1 Damascus mendapatkan kesempatan untuk unjuk kebolehan. Apa yang kita tampilkan? Kolaborasi dua subject yang diampu oleh kami, menghasilkan tampilan berikut.
Di pelajaran Indonesia, Miss Irma sudah mengajarkan cara menulis puisi, dan anak-anak P1 Damascus punya kemampuan alami untuk menjadi penyair. Kata-kata puitis dilontarkan oleh anak-anak yang rata-rata belum lagi 7 tahun itu. Kata-kata seperti 'menawan', 'mengagumimu', dan kata-kata puitis lainnya ternyata sudah bisa digunakan oleh anak-anak itu. Maka jadilah parade puisi sebagai tema utama performance kami. Empat orang di antara murid kami akan menjadi pembaca puisi. Sementara itu, anak-anak lainnya akan menjadi pengiring yang menyanyi sebagai pembuka dan penutup sesi pembacaan puisi. Saya sendiri, berperan sebagai pengiring lagu yang mendentingkan gitar dalam nada-nada sederhana, minimal supaya tampilan kami sedikit 'lebih berwarna'.
Poem Parade in Class Performance, presented by P1 Damascus.
4 Roses 4 the Primary Principal
Tapi sesungguhnya, yang membuat tampilan kami lebih berwarna -dalam artian sesungguhnya- adalah diwujudkannya ide Miss Irma untuk membawa bunga dan memberikannya kepada beberapa guru Al Irsyad. Ya, tema besar tampilan kami adalah merayakan hari guru Indonesia yang jatuh pada tanggal 25 November lalu, maka performance diawali dengan lagu ceria tentang guru. Setelah itu, puisi-puisi pun dibacakan, dengan tema teman, bunda, dan guru. Tampilan kami tutup dengan lagu yang sama, setelah itu anak-anak menyebar untuk menemui guru-gurunya dan memberikan bunga. Tidak semua guru kebagian bunga, tentunya, tapi vice principal kami, Mr. Deden, dapat 4 bunga dong... Sementara kami, FT-nya, dapat senyum manis saja :) Tapi kami senang, bahwa walaupun dengan sesi berlatih yang begitu pendek, anak-anak dapat tampil percaya diri dan semua menjalankan perannya masing-masing dengan teramat baik. Semua senang pula karena selain menikmati tampilan dari kami, ada pula beberapa guru yang mendapatkan bunga tanda cinta dari kami. Selamat hari guru. Dan murid-muridku, terutama anak-anak P1 Damascus, sesungguhnya kami pun belajar dari kalian. ;)

Sunday, 24 November 2013

Ujian Sekolah

Mulai tanggal 25 November ini, secara resmi masa ujian sekolah atau di sekolah kita dikenal dengan Semestral Assessment dimulai. Diawali dengan practical exam yang mencakup beberapa mata pelajaran, yaitu PE, AC, QS, IS (praktik wudhu, shalat), Arabic, dan English (oral, listening, writing/composition). Pekan berikutnya akan dilanjut dengan written test. Jadwal sekolah sedikit berubah di pekan tes tertulis nanti. Anak-anak akan datang ke sekolah di pagi hari seperti biasa, tapi dapat pulang sekitar tengah hari, setelah melaksanakan tes.
Paket makan siang (catering) biasanya diganti dengan paket snack yang cukup berat, bisa dimakan di sela-sela jadwal tes (di antara tes mata pelajaran pertama dan kedua), atau setelah tes, sambil menunggu dijemput untuk pulang.
Jangan terlalu khawatir dengan ujian akhir semester ini, walaupun jangan pula disikapi secara terlalu santai. Yang penting adalah, jaga kondisi kesehatan putra/putri kita agar berada dalam kondisi prima di masa ujian akhir ini. Jika pun sakit di masa ujian, kita akan carikan waktu dan kesempatan untuk ujian susulan. 
Selamat belajar... :)

Sunday, 10 November 2013

Simulasi Manasik Haji di Sekolah Kami

Senin lalu, hari terakhir di tahun 1434 Hijriah,sekolah kami menyelenggarakan kegiatan simulasi manasik haji. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan siswa Al Irsyad Satya Islamic School. Dua tahun lalu, juga dua tahun sebelumnya, event serupa pun pernah digelar, maka tahun ini tidak lagi menjadi kegiatan yang asing untuk kami.
Fokus pada anak-anak di P1 Damascus, saya dan Ms. Irma memandu kegiatan ini. Bermula dari kelas yang dijadikan miqat, anak-anak berganti dengan pakaian ihram. Anak-anak perempuan mengenakan pakaian putih atau mukena, sedangkan yang laki-laki menggunakan pakaian ihram yang terdiri dari 2 helai kain tak berjahit. Seperti membawa rombongan haji sejati. (duuh, bismillah, insyaAllah dimampukan Allah untuk berhaji yang sesungguhnya ketika masih mampu, sehat. Aamiin.)
Menuju Mina sambil melafadzkan talbiyah.
Setelah ke-19 murid P1 Damascus lengkap berkumpul, kami pun mulai perjalanan ke masjid Al Irsyad yang dikondisikan sebagai padang Arafah sambil mendaras lafadz talbiyah. Ya, kami akan menuju Mina yang dilanjutkan dengan wukuf di Arafah, begitu ceritanya. Seluruh siswa dan guru Al Irsyad berkumpul di masjid, dan kami memulai rangkaian simulasi manasik haji dari sana.
'Wukuf di Arafah'
Selesai wukuf, kami pun memulai perjalanan. Mengambil batu kerikil untuk persiapan melempar jumrah. 21 butir kerikil kecil kami ambil untuk kemudian kembali berjalan menuju pilar jumrah. Melempar tiga jumrah, yang masing-masing 7 butir kerikil, dilemparkan ke tiang jumrah aqabah, jumrah ula dan wustha.
Melempar jumrah.
Usai melempar jumrah, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Makkah. Ayo, lambaikan tangan ketika melihat ka'bah. Bacakan pula doanya. Prosesi berikutnya adalah thawaf mengelilingi ka'bah. Sejatinya harus dilakukan sebanyak 7 kali, berputar berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Prosesi thawaf.
Usai thawaf, dilanjut dengan sa'i. Meneladani ketabahan hati Siti Hajar yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, dipercayakan dalam penjagaan Allah. Berlari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwa, 7 kali bolak-balik untuk mencari sumber air, hingga akhirnya Allah berkenan memunculkan sumber air yang tak pernah kering hingga saat ini, sumur zamzam. Subhanallah... Kali ini, anak-anak berjalan atau berlaki kecil 3 kali bolak-balik saja.
Bersiap untuk sa'i.
Setelah melaksanakan sa'i, saatnya untuk tahallul, memotong rambut. Beberapa anak bersedia untuk dipotong rambutnya, 3 helai saja kok, sedangkan yang lain menolak. Kita lakukan secara simbolik saja. Karena sibuk memotong rambut, saya tidak bisa mengabadikan prosesi ini. Baiklah... setelah itu berakhirnlah seluruh rangkaian simulasi manasik haji ini. Kami bawa anak-anak ke dining hall untuk menikmati kurma dan 'minum air zamzam'. Wah, mereka seru sekali bertanya, apakah akan minum air zamzam sungguhan? Uhm... karena yang dijalani adalah simulasi manasik haji, maka air zamzam pun ya...simulasi saja ya :) Tapi doanya boleh dong kita ucapkan bersama.
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أْسْأَلُكَ عِلْمً نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَآءً مِنْ كُلِّ دَآءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Allahumma innii as aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan waasi’an wasyifaa an min kulli daa in wasaqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin. (Ya Allah, aku mohon kepadaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizki yang luas dan sembuh dari segala sakit dan penyakit pikun dengan rahmatMu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.)
Alhamdulillah, keseluruhan rangkaian kegiatan hari itu usailah sudah. Ternyata hari masih relatif pagi. Kami lanjutkan dengan bercerita memaknai proses berhaji ini. Beberapa anak sudah tahu kisah tentang jumrah ataupun sa'i. Jadinya kami sharing cerita saja, saling melengkapi. Bergantian bercerita, dan berusaha bersabar untuk mendengarkan kisah teman. Subhanallah... cantik dan cakep lahir batin itu, insyaAllah yang begini. Dan setelah seluruh siswa Al Irsyad selesai melaksanakan simulasi manasik haji ini, kami pun bergantian berfoto bersama 'di depan Ka'bah'. Ini dia, wajah imut mereka dalam pakaian ihram, yang diabadikan usai kegiatan.
'Jamaah Haji' embarkasi P1 Damascus. Pic: courtesy of Dimi's mommy.
Dua di antara kami tidak bisa ikut berpartisipasi di kegiatan ini, tapi ada satu murid baru yang bergabung di hari itu. Dia adalah Azka (berdiri, paling kiri, ada di kanan saya). Sebetulnya, Azka ini pernah sekolah di Al Irsyad juga, ketika masih di level Kindergarten 1. Selama setahun setengah kemarin, Azka ikut bundanya ke Australia dan bersekolah di sana. Setelah bundanya selesai kuliah, mereka sekeluarga pun kembali ke Indonesia, kembali ke Al Irsyad Satya. Jadi, teman-temannya yang dulu pernah bareng di K1, tentu tak asing lagi dengan Azka. Mereka dengan cepat mengakrabkan diri dengan Azka. Selamat datang kembali ya, Azka. Semoga menjadi haji mabrur. Eh??? Ya, ayo kita aminkan bersama saja.

Saturday, 9 November 2013

Kenang-kenangan dari Term 1

Di term 1 lalu, tentu saja banyak momen yang jadi kenangan bagi kami. Awal tahun pelajaran jadi momen pertama untuk kita. Tak ada insiden apalagi drama tangis-tangisan di P1 Damascus. Bisa jadi, anak-anak memang cukup matang dan dewasa untuk bersekolah di kelas 1, setelah lepas dari Taman Kanan-Kanak di tahap sebelumnya. Pekan pertama berlangsung lancar. Dilanjut dengan momen Ramadan, anak-anak pun asyik-asyik saja menjalani puasa di sekolah. Minimal, sampai pukul 2 siang, mereka tidak makan dan minum di sekolah. Yang haus dan ingin minum, ada juga sih, tapi segera terlupakan ketika mereka sudah asyik dengan aktivitas belajar atau bermain. 
Bulan Ramadan ditutup dengan ragam lomba dalam rangkaian aktivitas Ramadan. Salah satu wakil kelas, Gilang, sukses menyabet salah satu gelar juara lomba adzan untuk kategori kelas kecil. Alhamdulillah. Selamat ya, Gilang. Selain itu, kelas P1 Damascus pun menjadi juara lomba parcel pula untuk kategori kelas kecil. Usai Ramadan, kami siapkan kenang-kenangan kecil berupa pin Sukses Ramadan untuk semua murid P1 D, tamat shaum ataupun tidak. Di berbagai aspek, di mata saya, mereka sudah juara.
Mawar dari Akbar
Di kesempatan lain, Ms. Irma terkejut-kejut ketika tanpa disangka tanpa diduga, seseorang memberinya setangkai mawar. Sudah agak layu sih, tapi perhatian yang begitu tulus membuat Ms. Irma terharu sekaligus geli. Nggak menyangka bahwa seorang anak kelas 1 SD punya ide untuk memberi bunga kepada gurunya. Terinspirasi dari mana ya? Akbar... ternyata di balik keusilannya sehari-hari, menyimpan jiwa romantis. Haha...
Kejutan lainnya, kali ini untuk saya. Di suatu hari, Catering Healthy menyiapkan desert berupa ice cream yang tidak diantar ke kelas. Tentu saja, karena dikhawatirkan keburu mencair jika sudah disimpan di suhu ruangan beberapa waktu sampai siap disantap anak-anak.
Kotak katering di suatu hari
Setelah selesai makan, Ikhwan menanyakan keberadaan desert ini, yang saya jawab, "Ada di counter cateringnya. Ambil sendiri ya?" Tanpa banyak tanya, Ikhwan pun pergi ke luar kelas sambil mengembalikan kotak makan siangnya. Dia kembali lagi dengan dua piring kecil ice cream. Diletakkannya satu di depan saya. "Untuk Miss Diah." ujarnya pendek. Diah sendiri segera berlalu ke mejanya sendiri untuk menyantap ice cream-nya. Oooh, so sweet. Thanks a lot ya, Ikhwan. Sikap gentle begini tentu tidak semerta-merta didapatnya di kelas/sekolah, tapi sudah tertanam dari rumah sebelumnya. Terima kasih untuk ayah & bunda yang sudah menanamkan pendidikan karakter yang baik dari rumah.
Satu momen lainnya yang tersisa dari Term 1 lalu, event HUT RI ke-68. Selain lomba antarkelas yang seru, untuk kelas kecil dan kelas besar yang terpisah, ada juga puncak acara upacara bendera dan karnaval dengan pakaian profesi. Ini momen serru...! Sayang juga, karena sibuk mengurusi ini-itunya anak-anak kelas 1, saya nggak banyak motret untuk mengabadikan momen itu, padahal anak-anak pakai kostum seru. Ada beberapa yang pakai baju tentara, baju polisi, dokter atau perawat, hingga pilot dan pramugari. Beberapa tentara kecil, berkumpul bersama untuk berfoto bersama. Lucu ya? Baju loreng hijau lumut dipakai oleh anak-anak imut ;)
Nggak banyak motret, saya malah dapat foto (narsis) yang bagus dari bundanya Bani. Dengan pakaian profesi berupa tentara gerilya ini, Bani sukses mendapat perhatian dari juri lomba dan mendapat juara 1 di kelas sebagai kostum terbaik. Saya bergaya di dekat Bani, dan dapat pandangan 'hmm...ngapain sih., ms. D ini?' Mungkin Bani heran juga dengan tingkah salah satu FT-nya ini. Hihi...
Beberapa momen di Term 1 ini dituliskan untuk jadi kenangan sepanjang hayat ya. Yang manis, yang asyik, yang seru, yang lucu, hayu bersama kita rangkai memori. Tak sabar rasanya, ingin segera maju ke 10-15 tahun ke depan, ketika anak-anak ini sudah dewasa. Semoga jadi pemuda-pemudi yang membanggakan. Insya Allah, aamiin.

Friday, 11 October 2013

Guru-guru P1 Damascus

Begitu banyak subject diajarkan di Al Irsyad Satya. Sejak kelas 1 saja, anak-anak sudah dikenalkan pada beragam mata pelajaran. Dengan demikian, guru yang mengajar di kelas pun tidak hanya satu atau dua. Hal ini untuk memfasilitasi agar anak-anak mendapatkan pengetahuan secara optimal, karena materi disampaikan oleh guru-guru yang menguasai bidangnya. Jadi, mari kita kenalan dengan guru-gurunya. :)
Ms. Diah Utami Lestari
Kadang OK juga dipanggil ms. Dee. Salah satu form teacher P1 Damascus ini mengajar subject Art & Culture di kelas. Sebagai lulusan Desain dari ITB, saya 'tersesat di jalan yang benar' dan menggapai mimpi masa kecil sebagai guru. Senang sekali mengajar anak-anak ini. Materi yang diajarkan, macam-macam tentunya. Mulai menggambar, baik bertema ataupun menggambar bebas, sendiri atau berkelompok, teknik mewarnai -terutama dengan crayon-, melipat dan menggunting, juga membentuk benda 3 dimensi. Nggak ketinggalan, menyanyi-nyanyi kecil juga diajarin. 
Ms. Irma Yanti 
Mengajar beberapa materi Indonesian Studies, ms. Irma ini diamanahi untuk mengajar Bahasa Indonesia, Social Studies=IPS dan Civic Education alias PKn. Relatif baru lulus kuliah, semangatnya begitu menggebu. Kerjanya cepat, tapi di depan kelas sering tidak tahan untuk tertawa jika melihat tingkah anak-anak P1 yang lucu-lucu. Dan ms. Irma ini jadi sering tertawa di kelas. Bukannya kurang wibawa, tapi memang tingkah anak-anak P1 Damascus, lucu-lucu banget sih... dan paling disuka ms. Irma adalah ketika tak ada angin, tak ada hujan, tahu-tahu dikasih bunga mawar (biar layu, tetep mawar yaa ;)) oleh Akbar. :D
Ms. Suly Mira Nandika
She is one of the English teacher who teach in Primary 1 (ouch...ouch... I feel a bit intimidated when I have to introduce her). She was graduated from Unpad, English Department. She speaks English very well indeed, and she loves to spread her knowledge to the students. She loves to mingle with lower primary students, and she attracts the students to keep speaking English so they can get more smiley faces. More smiley face means more ESE cards. More ESE card means more additional score for English subject. So, let's encourage our kids to keep speaking in English, even in broken English. Just speak up.
Ms. Meta Indah Agnesia
Ketika Ms. Maryam memutuskan untuk resign karena hendak melanjutkan studi, Ms. Meta inilah yang menggantikan. Biasa mengajar anak-anak kelas besar (SMA) di sekolah sebelumnya, Ms. Meta belajar banyak di Al Irsyad sini. Menurut beliau, sekalian belajar lebih sabar, juga saat berinteraksi dengan putranya. Masa dengan anak-anak orang lain bisa sabar, dengan anaknya sendiri kok ya lebih susah...? Mestinya terbalik dong, begitu katanya. Selamat berjuang, Ms. Meta. Semoga segera menemukan formulasi terbaik untuk mengajar anak-anak imut di Al Irsyad Satya ini. ;)
Ms. Pury Indah Lestari
Ms. Pury mengajar Matematika. Saat ini, Ms. Pury yang paling kompeten mengajar Matematika di kelas kecil. Metode pengajarannya menarik, dengan beragam games dan aplikasi gadget serta teknologi terkini. Ms. Pury ini rajin membuat sarana pembelajaran yang dapat melibatkan semua anak dengan menyenangkan. Dengan polling device maupun interactive board, juga beragam kuis dan games, belajar matematika jadi lebih fun!
Ms. Nurul N. Fajariyah
Mengajar ICT di kelas kecil, memang belum lama dilakoninya, tapi Ms. Nurul terlihat menikmatinya. Sambil menanti kehadiran buah hati, Ms. Nurul puas-puaskan diri berinteraksi dengan anak-anak P1 yang lucu-lucu. Selain berinteraksi dengan anak-anak kecil, ms. Nurul juga ikut sibuk menyiapkan anak-anak Sec.4 untuk ujian IGCSE ICT nanti. Wah, sibuk sekali deh bumil yang satu ini. Semoga sehat selalu ya buu... :)
Ms. Fauziah Hasni
Dua subject diajarkan oleh ms. Fauziah yang akrab dipanggil ms. Ziah. Kedua subject itu adalah Islamic Studies dan Quranic Studies. Di kelas, bu guru yang satu ini pandai mengkondisikan kelas agar selalu kondusif untuk belajar. Di hari-hari tertentu, ms. Ziah membimbing anak-anak yang tergabung dalam kelompok high achiever quranic, tapi sebetulnya, kapan saja di waktu luang, ms.Ziah menyediakan waktu agar anak-anak high achiever itu bisa setoran hapalan kepadanya. Bismillah... semoga sukses menjadi generasi quranic. Aamiin.
Mr. M. Fahmi Adi Nugraha
Anak-anak seperti 'tersihir' saat bertemu dengan mr. Fahmi. Entah pesona apa yang dia pancarkan, mirip peniup suling dari Hamelin saja (masih ingatkah cerita itu?) Kalau dia punya suling, mungkin anak-anak akan mengular mengikutinya ke mana pun mr. Fahmi pergi. Sebagai lulusan pendidikan bahasa Sunda dari UPI, kecintaannya pada bahasa dan budaya Sunda begitu kental. Ini juga ingin ditularkannya pada murid-muridnya. Makin cinta budaya lokal, bukan berarti tidak bisa menggombal EHH!!! mengglobal ya ;)

Mr. Asep Sudrajat
Guru yang satu ini mengajar Bahasa Arab. Sudah beberapa tahun ini beliau mengajar materi bahasa Arab untuk anak-anak kelas kecil. Pembawaannya serius, tapi bisa aja masuk ke anak-anak. Mungkin karena beliau pun memiliki putra di rentang usia yang sama. Selain Bahasa Arab, beliau pun mengajar iqro untuk group tertentu.
Mr. Joko Santoso
Jarang bisa ditemui di kelas, Mr. Joko lebih mudah ditemui di lapangan atau PE room. Sebagai guru Physical Education alias penjas, Mr. Joko tentu sangat menguasai bidangnya. Kabarnya beliau galak, tapi kok ya anak-anak tetap saja senang memanggil-manggilnya, melambai-lambai dengan semangat dan riang gembira saat melihat sosok yang satu ini. Dalam praktiknya, Mr. Joko biasa didampingi oleh dua guru lainnya, yaitu Mr. Fikri dan Ms. Neni. Mereka jadi team guru PE yang kompak.

Dengan bidang keahlian mereka masing-masing, mereka saling mengisi, baik di lapangan maupun... di lapangan. Ah, sesekali mereka rebutan lapangan juga kok, mengingat jadwal PE yang terkadang tak bisa dielakkan, saling bentrok antara Primary dengan level lain (Pre-School, Secondary hingga Pre-U). Ayo, kita berdamai dan saling berbagi lapang.
Nah, itu profil guru-guru P1 Damascus. Maaf-maaf, perkenalannya terlambat sekali ya. Tapi minimal, kalau sekarang lebih tahu 'penampakan'nya juga kan, tidak sekedar nama. Selamat berkenalan, semoga ini menjadi langkah lanjutan untuk menyambung silaturahim. Insya Allah.

Sunday, 22 September 2013

Lagu Hariku

Akhirnya... bisa juga menyusun beberapa gambar yang dipadu dengan lagu 'Hariku' jadi slide show dan diunggah ke YouTube. Silakan dilihat dan dipelajari. Maaf, versi English dan Arabic-nya belum bisa tayang. Belum bisa rekaman :p Jadi sementara, ini dulu yaa...